AKSI NYATA 1.4 PENERAPAN BUDAYA POSITIF
AKSI NYATA 1.4 PENERAPAN BUDAYA POSITIF
Nama
Modul : 1.4.b. 10 Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif
Nama
Peserta : Urfiah
Unit
Kerja : SMP Negeri 3 Belawa
Menumbuhkan Budaya Gotong Royong melalui Kerja Bakti
A. LATAR BELAKANG
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Gotong royong sebagai bentuk kerjasama antarindividu dan antar kelompok membentuk status norma saling percaya untuk melakukan kerjasama dalam menangani permasalahan yang menjadi kepentingan bersama.
Budaya gotong royong menjadi penting untuk ditanamkan kepada anak sejak dini. Walaupun untuk konteks saat ini tantangannya cukup berat tidak seperti dahulu karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan masyarakat semakin berorientasi kepada hal-hal yang bersifat materialistis dan individualis.
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Membangun budaya
positif (gotong royong) pada diri murid guna membangun karakter murid menjadi
disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan
2. Menumbuhkan rasa
sosial dan peduli bagi murid
3. Meningkatkan kerjasama,
dan menambah erat rasa kekeluargaan antara murid dan guru untuk selalu
mengingatkan menjaga kebersihan
C.
DESKRIPSI
AKSI NYATA
1. Melakukan koordinasi dengan kepala Sekolah tentang pelaksanaan kerja bakti
Kepala Sekolah sangat mendukung dan merespon baik atas rencana aksi nyata yang penulis ingin lakukan, karena pada masa pandemi covid 19, kebersihan sekolah agak kurang diperhatikan lagi, sehingga kurang enak di pandang mata, karena adanya keterbatasan waktu dan kesempatan.
2. Sosialisasi dengan teman sejawat tentang budaya positif di sekolah
Setelah berkordinasi dengan kepala sekolah, maka penulis melakukan sosialisasi tentang budaya positif sekolah dirangkaikan pada kegiatan rapat bulanan kepala sekolah dengan dewan guru untuk membahas bagaimana meningkatkan kebersihan sekolah selama pandemi covid 19
3. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan kerja bakti
Untuk kegiatan kerja bakti ini, perlukan alat kerja bakti, kepala sekolah dan bendahara berinisiatif menggunakan dana BOS untuk membelikan alat kerja bakti yang akan digunakan nantinya
4. Berkolaborasi dengan wali kelas dalam mengatur atau membuat jadwal kerja bakti
Supaya tidak terjadi kerumunan di sekolah, maka saya berkolaborasi dengan wali kelas untuk membuat jadwal kerja bakti dan diputuskan bahwa jadwal kerja bakti disesuaikan dengan jadwal piket masing-masing wali kelas dan ketika siswa diminta datang ke sekolah harus memenuhi protokol kesehatan.
5. Pelaksanaan kerja bakti secara bergiliran oleh masing masing kelas
- Murid
melakukan kegiatan kerja bakti dengan sungguh-sungguh
- Murid
bisa bekerja sama saling membantu antar sesama murid lain
- Murid saling menghargai dalam melaksanakan tugas secara sadar dan bertanggung jawab
D. HASIL DARI AKSI NYATA
Adapun hasil dari aksi nyata yang dilakukan adalah :
- kepala sekolah dan rekan sejawat sangat mendukung dan merespon adanya kegiatan kerja bakti di sekolah sebagai wujud pembiasaan budaya gotong royong bagi murid
- Murid terbiasa saling
membantu, menumbuhkan sikap tolong menolong dan memiliki sifat kekeluargaan.
- Menumbuhkan rasa
tanggung jawab murid, karena pada saat kerja bakti, murid diberikan jadwal
kerja bakti, masing masing kelas hanya diminta 5 siswa untuk datang kerja bakti
di sekolah.
- Menciptakan
kebersamaan guru dan murid melakukan kegiatan kerja bakti untuk menjaga kebersihan
sekolah
E. REFLEKSI AKSI NYATA
-
Tidak
semua murid mau terlibat dalam kegiatan kerja bakti
-
Wali
kelas kadang kesulitan untuk menghubungi murid perwaliannya yang mempunyai
jadwal kerja bakti
- Kurangnya motivasi intrinsik siswa untuk mengikuti kerja bakti, nanti dihubungi atau telpon wali kelasnya baru datang untuk kerja bakti
Keberhasilan:
-
Pelaksanaan
kegiatan kerja bakti sebagai awal untuk menerapkan budaya gotong royong pada
murid
-
Murid
lebih bertanggung Jawab terhadap jadwal tugas membersihkan kelasnya/ kerja
bakti
-
Pelaksanaan
kerja bakti telah diagendakan rutin atau menjadi budaya positif di sekolah yang
dilakukan setiap hari Sabtu
F.
RENCANA
PERBAIKAN
-
Mengajak
rekan guru dan wali kelas untuk lebih aktif mengkordinir kegiatan kerja bakti
dengan membuat absensi kehadiran murid dalam kegiatan kerja bakti
-
Melakukan
penguatan penguatan budaya positif terhadap murid sehingga mereka termotivasi
DOKUMENTASI
FOTO
Komentar
Posting Komentar