AKSI NYATA 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
ARTIKEL REFLEKSI
PGP-Angkatan
1-Wajo-Urfiah, S.Pd.-Aksi Nyata Modul 3
Nama Program : GARASI RAMA
(Gerakan Literasi Rabu Membaca)
Tujuan :
- Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca
dan menulis siswa di sekolah,
- Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
- Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca
- Menumbuhkan sikap kepemimpinan murid
A. Peristiwa (Fact)
1. Latar belakang
Literasi tidak sekedar membaca dan
menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber
pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi merupakan keterampilan
penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan
dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik
memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Hal
yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca.
Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya.
Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui
membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang
bermanfaat bagi kehidupannya.Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat
terhadap perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya, sampai saat ini
prestasi literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di
bawah rata-rata skor internasional.
Di SMP Negeri 3 Belawa sudah
menerapkan budaya literasi pada tahap pembiasaan yaitu membaca 15 menit sebelum
pembelajaran di mulai di kelas, dan pada hari rabu literasi dilaksanakan di
depan masing-masing kelas, murid bebas memilih buku yang dibaca. Kegiatan ini
dikordinatori oleh wali kelas masing masing, belum melibatkan murid sebagai
panitia pelaksana. Oleh karena itu pada kegiatan program GARASI RAMA
(Gerakan Literasi Rabu Membaca) akan melibatkan murid khususnya pengurus
OSIS sebagai panitia pelaksana kegiatan untuk menumbuhkan sikap kepemimpinan
murid, sehingga murid memiliki sikap disiplin, percaya diri dan berpikir kritis, mampu berkomunikasi,
berkolaborasi, menghargai orang lain dan bertanggung jawab.
foto kegiatan literasi sebelum pandemi covid 19 |
2.
Deskripsi Aksi Nyata
Untuk mengawali kegiatan program GARASI RAMA menerapkan
alur BAGJA untuk menumbuhkan
kepemimpinan murid, dengan strategi pelaksanaan sebagai berikut :
1.
Koordinasi
dan sosialiasasi program pada kepala sekolah dan guru sekaligus membentuk tim
evaluasi program
2. Berkolaborasi
dengan pembina OSIS untuk mendampingi pengurus OSIS pada pembentukan panitia
pelaksana program GARASI
3.
Pelaksanaan
program GARASI setiap hari dengan jadwal
:
- Senin - selasa : Literasi buku di dalam kelas
- Rabu : Literasi buku di luar kelas/ refleksi pemahaman
- Kamis : Literasi digital
- Jum’at : Literasi Qur’an
4. Monitoring
dilakukan setiap perwakilan kelas yang masuk sebagai pengurus OSIS
5. Panitia pelaksana/pengurus OSIS meloporkan hasil
pelaksanaan program setiap minggu di tim evalusi/gurua
6. Mengevaluasi kembali hasil pelaksanaan program
dalam rapat dewan guru.
Sosialisasi program kepada kepala sekolah dan rekan sejawat |
3. Hasil Aksi Nyata
Dari pelaksanaan program GARASI yang sudah dilaksanakan
terlihat antusiasme dari guru dan murid bahkan dari orang tua murid dan kepala sekolah dalam mengikuti kegiatan
tersebut, seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam program tersebut
mendukung sepenuhnya dan berpartisipasi aktif pada kegiatan yang dilaksanakan.
Melalui literasi buku, murid lebih banyak mengenal
dunia, menambah wawasan hingga akhirnya
mereka memiliki sikap berfikir kritis
dapat memperkuat nilai kepribadiannya, dan sebagian murid sudah memiliki rasa
percaya diri untuk tampil mengkomunikasikan secara lisan hasil bacaannya di depan teman-temanya.
Melalui literasi Al-Qur’an, Murid lebih cinta kepada
Al-Qur’an dengan meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an, sehingga mereka
terbiasa sampai bisa menghapal Al-Quran walaupun Cuma surah surah pendek
sebagai bekal akhiratnya.
Melalui literasi digital, murid dapat menambah wawasan
atau informasi terkini pada murid, menggunakan hp secara bijak dan cerdas, pada
literasi digital ini siswa sangat antusias untuk mengikutinya, terlihat pada
pendampingan pengaktifan akun belajar.id, murid bisa memahami dan langsung
mereka sendiri mengaktifkan setelah diberikan arahan dan bimbingan. Sangat
perlu pelibatan orang tua agar murid tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang
tidak benar.
Pelaksanaan kegiatan Garasi ini dilakukan secara
bergantian tiap kelas karena pandemi, jika sekolah sudah tatap muka maka
pelaksanaanya tiap hari.
B. PERASAAN
(Feelings)
Program Literasi
ini memang bukanlah hal baru tapi jika program ini diabaikan atau tidak ada pengembangan,
kami khawatir akan mempengaruhi keterlanjutan kegiatan belajar murid. Program
yang kami buat yaitu GARASI RAMA (Gerakan Literasi Rabu Membaca). Progran ini
dibuat dengan melibatkan peserta didik sebagai pelaksana kegiatan, monitoring
dilakukan oleh murid, kepada murid dan untuk murid, dengan harapan mereka mereka dapat memiliki jiwa kepemimpinan dan
rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Di awal
perencanaan pada saat membuat rancangan
aksi nyata ada sedikit keraguan dalam
diri, apakah program ini dapat berjalan dengan baik? mengingat masih dalam masa
pandemi, di mana murid masih melakukan pembelajaran jarak jauh, namun setelah
melakukan komunikasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat terkait dengan
program yang direncanakan, alhamdulillah
mendapatkan respon dan dukungan yang sangat baik dari kepala sekolah dan teman
sejawat.
Perasaan senang ketika pada saat pelaksaan program, melihat antusias dan semangat murid untuk menjalankan dan mengikuti program GARASI, dengan tetap mengikuti mengikuti protokol kesehatan, dan adanya pelibatan dan respon orang tua yang sangat baik untuk mengawasi pelaksanaan literasi digital murid di rumah.
murid mengkomunikasikan secara lisan hasil bacaannya |
C. PEMBELAJARAN (findings)
Secara keseluruhan hasil yang kami dapatkan pada aksi
nyata program yang berdampak pada murid menunjukkan adanya perubahan yang cukup
baik, adapun pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi (baik
kegagalan maupun keberhasilan sebagai berikut :
1.
Kegagalan
-
Peranan
pengurus OSIS sebagai panitia pelaksana belum maksimal
-
Sebagian
murid kurang percaya diri mengkomunikasikan secara lisan hasil bacaannya
-
Sebagian
murid tidak datang sesuai dengan jadwal literasi
-
Murid
bermain-main pada saat melakukan literasi
2.
Keberhasilan
-
Adanya
dukungan dari semua hingga terlaksananya program GARASI
-
Antusias
murid mengikuti program
-
Tumbuhnya
rasa percaya diri dan tanggung jawab murid dalam melaksanakan program
- Dalam
menjalankan sebuah program harus memiliki kemauan yang kuat, dan memanfaatkan
aset atau kekuatan yang dimiliki
-
Murid
memiliki sikap disiplin dalam melakukan budaya literasi
D. PENERAPAN KE DEPAN (Future)
Dalam setiap pembelajaran baik secara formal dan
nonformal pasti memiliki proses dan tahapan tahapan. Dari proses dan
tahapan-tahapan ini kita juga akan mampu mengevaluasi dari setiap kegiatan yang
telah kita lakukan, dari hasil evaluasi ini kita akan mampu merencakan
perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu untuk memaksimalkan kegiatan tersebut
pada tahapan selanjutnya, kegiatan yang dilaksanakan ke depannya sudah masuk
pada tahap pengembangan literasi, Adapun rencana tahap pengembangan dan pembelajaran GARASI di masa
yang akan datang adalah :
1.
Memaksimalkan
peran pengurus OSIS sebagai panitia pelaksana
2.
Menulis
jurnal tanggapan terhadap buku yang sudah dibaca
3.
Membuat
mading kelas/sekolah setiap minggu/bulan
4.
Mengelola
sudut baca dan membuat pohon literasi setiap kelas
5.
Mengadakan
perlombaan karya literasi setiap satu
semester
Komentar
Posting Komentar